Kata-Kata Bijak Perekat Suami Istri - Na-Ra »»Blog Nabila Rahma ««

Breaking

BANNER 728X90

05 October 2011

Kata-Kata Bijak Perekat Suami Istri

1- Firman Allah, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.” (Al-Baqarah: 216).

Benar, boleh jadi Anda wahai suami atau istri membenci sesuatu pada pasanganmu, kata-kata, sikap, kebiasaan dan lain-lain, akan tetapi siapa sangka justru apa yang kamu benci itu ternyata mengandung kebaikan bagi Anda berdua, sebaliknya juga demikian.

2- Rasulullah saw bersabda,

لاَيَفْرِكُ المُؤْمِنُ المُؤْمِنَةَ إِنْ سَخِطَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا لآخَر

“Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah, jika dia tidak menyukai satu perangainya maka dia akan menerima perangainya yang lain.”

Benar, tidak ada manusia sempurna, kesempurnaan manusia terletak pada kekurangannya, bisa jadi kekurangannya inilah yang membuat Anda membencinya, namun begitu Anda tetap tidak berhak menutup mata dari nilai lebihnya yang biasanya lebih dominan, tidak obyektif kalau Anda hanya mengukurnya melalui kekurangannya tetapi meminggirkan nilai lebihnya, jika demikian maka bukankah pasangan Anda bisa melakukan hal yang sama juga? Dan Anda tidak bisa mengelak karena ia juga terjadi pada diri Anda.

عَيْنُ الحُبِّ عَنْ كُلِّ عَيْبٍ كَلِيْلَةٌ
كَمَا أَنَّ عَيْنَ السُخْطِ تُبْدِى المَسَاوِئَ


Mata cinta itu buta dari seluruh aib
sebagaimana mata benci melihat seluruh keburukan.

3- Firman Allah, “Dan pema’afan kamu itu lebih dekat kepada takwa, dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu.” (Al-Baqarah: 237).

Benar, Anda adalah manusia, pasangan Anda juga manusia, ini artinya apa yang terjadi pada manusia juga terjadi pada Anda dan pasangan; salah, lupa, sedih, bahagia, rela, marah dan ciri-ciri khas manusia lainnya. Terkadang pasangan melakukan kesalahan yang memicu kebencian dan kemarahan, maafkanlah, memaafkan lebih dekat kepada takwa, jangan lupa, selama ini antara diri Anda dengan dia terdapat hubungan baik dan keutamaan, ingat itu, jangan menghapusnya hanya karena kemarahan sesaat.

Abu ad-Darda’ berkata kepada istrinya, “Jika kamu melihatku marah maka relakanlah, jika aku melihatmu marah aku akan merelakanmu. Jika tidak, maka kita tidak bersatu selamanya.”

4- Firman Allah, “Maka mereka mempelajari dari keduanya apa yang dengannya mereka dapat menceraikan antara suami dengan istrinya.” (Al-Baqarah: 102).

Benar, sihir bisa memisahkan pasangan suami istri, sihir adalah sesuatu yang samar yang bisa memberi pengaruh negatif, salah satunya adalah memisahkan, dan sihir ini dari setan, ini artinya apa pun yang bisa merusak dan memisahkan hubungan suami istri, lebih-lebih jika ia bersifat samar sehingga kurang disadari oleh keduanya, tidak menutup kemungkinan untuk diindukkan dengan sihir, jika sihir dari setan maka perusak hubungan suami istri juga dari setan.

Perhatikanlah hadits Nabi saw berikut,

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air lalu dia menyebarkan bala tentaranya, bala tentara yang paling dekat kepadanya adalah yang paling besar fitnahnya, salah seorang dari mereka datang kepada Iblis, dia berkata, ‘Aku melakukan ini dan ini.’ Iblis menjawab, ‘Kamu tidak melakukan apa-apa.’ Lalu yang lain datang kepadanya, dia berkata, ‘Aku tidak meninggalkannya sehingga aku memisahkannya dengan istrinya.’ Maka Iblis mendekatkannya kepada dirinya, dia berkata, “Kamulah orangnya.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan Al-Hakim. Al-Hakim menshahihkannya di disetujui oleh adz-Dzahabi).

*********

Yang paling asyik dalam suatu perkawinan adalah jatuh cinta lagi, lagi…, dan lagi, pada orang yang sama (Istrinya).
Rumah terbuat dari dinding dan jendela. Rumah Tangga terbuat dari kasih dan cita-cita.


No comments:

Post a Comment

Silahkan isi kolom komentar Anda dibawah