Mendidik anak adalah tanggung jawab orangtua dan tidak ada yang dapat menggantikan peran mereka dalam urusan anak. Berbagai pola asuh mungkin sudah mereka lakukan semua mulai dari yang paling demokratis sampai yang paling otoriter dan setiap orangtua memiliki gaya pola asuh yang berbeda - beda. Tak jarang banyak orangtua yang salah menerapkan pola asuhnya kepada anak mereka, karena minimnya pengetahuan mereka sehingga bukan rasa cinta yang mereka tunjukkan tetapi malah pola asuh yang salah yang mereka berikan.
1. Over protective kepada anak
Karena orangtua terlalu sayang, tak sedikit orangtua yang sangat over protective kepada anak mereka. Tidak ingin terjadi apa - apa kepada anak, tindakan yang dilakukan orangtua terkesan berlebihan untuk melindungi anaknya. Hal ini justru mengganggu tumbuh kembang anak, dan bukan hanya itu saja tetapi pengaruh terhadap orangtuanya pun ada. Seperti orangtua yang tidak bisa berpikir tenang, merasa takut, dan berpikir yang tidak - tidak saat anaknya jauh dari mereka atau sedang pergi keluar untuk bermain.
2. Memberikan tanggung jawab yang tidak sesuai dengan umur dan kemampuannya
Terkadang ada orangtua yang menginginkan anaknya untuk bisa berkembang lebih cepat dari anak seusianya, sehingga mereka memberikan tanggung jawab yang cukup besar dibandingkan usia dan kemampuannya. Jika dipaksakan hanya akan membuat anak tidak nyaman dengan keadaannya sekarang. Cara seperti ini sama saja dengan mendorong anak untuk mandiri terlalu cepat dari usianya yang tentunya belum bisa diterima dan dipahami oleh anak kita. Biarkan anak berkembang sesuai dengan semestinya jangan terlalu memaksakan kehendak kepada anak.
3. Menyelesaikan semua masalah yang dihadapi anak
Hal ini bukan cara yang bijak untuk mendidik anak kita. Cenderung ingin membantu setiap masalah yang dihadapi anak agar cepat selesai dan tidak ingin anak terlalu stres adalah cara yang salah untuk mendidik anak. Walaupun kita sangat menyayangi anak kita, biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri, dan jika dirasa masalah itu tidak mampu diselesaikan anak barulah orangtua datang untuk menolong menyelesaikannya. Tetap berikan waktu agar anak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
4. Menuruti semua yang diinginkannya
Hal ini yang sering dilakukan orangtua zaman sekarang yaitu dengan menuruti semua hal yang diinginkan anak. Atas dasar rasa sayang kepada anak banyak orangtua yang rela melakukan apa saja untuk membuat anaknya senang. Tetapi sayangnya cara ini akan membuat anak menjadi manja dan kurang menghargai perlunya sebuah kesabaran.
5. Terlalu mengekang dan membatasi anak
Karena terlalu sayangnya kepada anak, banyak orangtua yang membatasi kegiatan yang dilakukan anak. Seperti tidak boleh ikut ekstrakulikuler tertentu atau tidak diizinkan pulang lebih dari jam 6 malam dan lain sebagainya. Sebaiknya orangtua jangan terlalu mengekang dan membatasi anak karena anak akan cenderung menjadi orang yang minim pergaulan dan sedikit memiliki keterampilan untuk bekal hidupnya kelak.
6. Terlalu membebaskan anak tanpa arahan
Terlalu membebaskan anak juga tidak baik terhadap tumbuh kembangnya. Kebebasan yang diberikan hendaknya tetap terkontrol. Bagaimanapun orangtua harus selalu ada untuk anak dan senantiasa siap untuk memberikan arahan dan masukan kepada anak dalam memilih jalan hidupnya.(Sumber:Keluarga.com)
1. Over protective kepada anak
Karena orangtua terlalu sayang, tak sedikit orangtua yang sangat over protective kepada anak mereka. Tidak ingin terjadi apa - apa kepada anak, tindakan yang dilakukan orangtua terkesan berlebihan untuk melindungi anaknya. Hal ini justru mengganggu tumbuh kembang anak, dan bukan hanya itu saja tetapi pengaruh terhadap orangtuanya pun ada. Seperti orangtua yang tidak bisa berpikir tenang, merasa takut, dan berpikir yang tidak - tidak saat anaknya jauh dari mereka atau sedang pergi keluar untuk bermain.
2. Memberikan tanggung jawab yang tidak sesuai dengan umur dan kemampuannya
Terkadang ada orangtua yang menginginkan anaknya untuk bisa berkembang lebih cepat dari anak seusianya, sehingga mereka memberikan tanggung jawab yang cukup besar dibandingkan usia dan kemampuannya. Jika dipaksakan hanya akan membuat anak tidak nyaman dengan keadaannya sekarang. Cara seperti ini sama saja dengan mendorong anak untuk mandiri terlalu cepat dari usianya yang tentunya belum bisa diterima dan dipahami oleh anak kita. Biarkan anak berkembang sesuai dengan semestinya jangan terlalu memaksakan kehendak kepada anak.
3. Menyelesaikan semua masalah yang dihadapi anak
Hal ini bukan cara yang bijak untuk mendidik anak kita. Cenderung ingin membantu setiap masalah yang dihadapi anak agar cepat selesai dan tidak ingin anak terlalu stres adalah cara yang salah untuk mendidik anak. Walaupun kita sangat menyayangi anak kita, biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri, dan jika dirasa masalah itu tidak mampu diselesaikan anak barulah orangtua datang untuk menolong menyelesaikannya. Tetap berikan waktu agar anak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
4. Menuruti semua yang diinginkannya
Hal ini yang sering dilakukan orangtua zaman sekarang yaitu dengan menuruti semua hal yang diinginkan anak. Atas dasar rasa sayang kepada anak banyak orangtua yang rela melakukan apa saja untuk membuat anaknya senang. Tetapi sayangnya cara ini akan membuat anak menjadi manja dan kurang menghargai perlunya sebuah kesabaran.
5. Terlalu mengekang dan membatasi anak
Karena terlalu sayangnya kepada anak, banyak orangtua yang membatasi kegiatan yang dilakukan anak. Seperti tidak boleh ikut ekstrakulikuler tertentu atau tidak diizinkan pulang lebih dari jam 6 malam dan lain sebagainya. Sebaiknya orangtua jangan terlalu mengekang dan membatasi anak karena anak akan cenderung menjadi orang yang minim pergaulan dan sedikit memiliki keterampilan untuk bekal hidupnya kelak.
6. Terlalu membebaskan anak tanpa arahan
Terlalu membebaskan anak juga tidak baik terhadap tumbuh kembangnya. Kebebasan yang diberikan hendaknya tetap terkontrol. Bagaimanapun orangtua harus selalu ada untuk anak dan senantiasa siap untuk memberikan arahan dan masukan kepada anak dalam memilih jalan hidupnya.(Sumber:Keluarga.com)
No comments:
Post a Comment
Silahkan isi kolom komentar Anda dibawah